- Bikin rumah tipe 30 pakai 3D print, biayanya cuma 60-jutaan dan selesai dalam 24 jam.
- Pemerintah Indonesia sudah mulai berencana mengadopsi 3D print untuk rumah sejak 2019 lalu.
- Bagaimana peluang 3D print rumah atau konstruksi di Indonesia?
Beberapa tahun belakangan, pasti anda sudah mendengar atau melihat berita tentang “House 3D Printing” atau membuat 3D print dengan rumah, yang sedang giat dikembangkan di luar negeri. Salah satu contohnya adalah di San Francisco, sebuah project yang dikerjakan oleh New Story (organisasi nirlaba / non profit tentang perumahan) dan Icon (perusahaan konstruksi berbasis 3D printing) yang memproduksi rumah kecil dengan biaya Rp. 150-jutaan hanya dalam 48 jam!

Menurut laporannya, rumah yang diproduksi Icon ini berukuran 350 square foot, atau jika diubah ke satuan yang familiar di Indonesia adalah rumah tipe 30. Bisa anda bayangkan, bikin rumah tipe 30 hanya dalam 48 jam?
Berkolaborasi dengan New Story yang merupakan organisasi non profit, Icon & New Story keduanya akan memproduksi ratusan rumah di Amerika Serikat! Tujuannya, menyediakan tempat tinggal bagi masyarakat yang kurang mampu untuk membeli rumah.

Pembuatan prototype rumah ini memakan biaya Rp. 150-jutaan dan selesai dalam 48 jam. Namun menurut Icon, mereka memiliki target meningkatkan kecepatan dan memangkas biaya menjadi hanya Rp. 60-jutaan dan selesai dalam 24 jam!
Nah ternyata, tren bikin rumah dari 3D print sendiri sudah mulai sejak 2014 di Cina! Winsun, perusahaan yang berbasis di Shanghai, mampu membuat 10 rumah dalam 1 hari dengan teknologi 3D print mereka, yang masing – masingnya seharga Rp. 70-an juta!

Kira – kira kapan teknologi ini akan mulai ada di Indonesia? Dari sumber berita ini, diketahui bahwa sejak tahun 2019 sudah ada rencana untuk mengadopsi teknologi printer 3D guna menjalankan program pembangunan satu juta rumah. Rencananya, pemerintah akan menggandeng startup unicorn luar negeri, yang tidak disebutkan namanya. Menurut berita tersebut, yang menjadi tantangan adalah apakah lapangan pekerjaan kuli bangunan akan tersingkirkan? Dan sejauh ini, saya belum mendengar lagi ada perkembangan terbaru terkait rencana tersebut.

Menurut saya, ini juga menjadi peluang startup baru untuk masuk disini. Kita semua tahu bahwa perumahan dan permukiman menjadi salah satu masalah dalam permasyarakatan Indonesia, baik itu pemukiman liar, tidak layak huni, dan lain – lain.
Akhir Kata,
Siapa yang akan memulai memimpin pergerakan 3D print rumah di Indonesia?
Kapan kita akan bisa menghuni rumah hasil 3D print di Indonesia?
Kira – kira, berapa harganya?
Dan di masa depan nanti, apa akan ada jasa print 3D untuk rumah?
This Post Has 8 Comments
Enjoyed every bit of your blog article. Thanks Again. Want more. Ethelda Normie Clarissa
Good post! We are linking to this great content on our site. Keep up the good writing. Kit Barn Byrdie
I conceive you have noted some very interesting details , thanks for the post. Norma Rutledge Hathcock
I would like to try Kratom could you please let me know how to purchase. Thank you for your time. Shanie Georas Trixi
This is a great inspiring article. I am pretty much pleased with your good work. You put really very helpful information.. Andra Gilburt Cimbura
Some really interesting points you have written. Assisted me a lot, just what I was looking for :D. Del Mic Vaden
I visited multiple blogs however the audio feature for audio songs present at this wweb page is in fact wonderful. Inge Judah Sidell
You can always tell an expert! Thanks for counribtting. Kaitlin Kasper Kauslick